Aku hadir di sekolah ini,
bukan hanya sebagai guru,
tapi sebagai teman yang siap menampung cerita,
dari hati-hati muda yang masih belajar mengenal dunia.
Aku tahu,
tidak semua luka terlihat.
Ada yang sembunyi di balik nilai,
ada yang tersimpan di balik prestasi,
ada pula yang hanya terlihat ketika mata mereka tak lagi bercahaya.
Tugasku bukan skedar memberi solusi,
tapi menemani perjalanan mereka,
menunjukkan bahwa setiap masalah bisa dicari jalan keluarnya,
dan setiap rasa gelisah bisa dibagi agar tak terasa sendiri.
Aku ikut senang saat mereka tertawa lega,
ikut pilu saat mereka bercerita dengan suara bergetar,
dan ikut bangga ketika mereka berani melangkah maju,
meninggalkan resah yang pernah begitu menekan.
Menjadi guru BK adalah belajar setiap hari,
belajar memahami tanpa menghakimi,
belajar mendengar tanpa memotong,
belajar mencintai tanpa pamrih.
Dan ketika aku melihat seorang anak pulang dengan hati lebih ringan,
aku tahu tugasku berarti.
Karena di balik profesi ini,
ada doa sederhana yang selalu kubawa:
semoga mereka tumbuh kuat,
tumbuh berani,
tumbuh bahagia.