Bantul – Hari ini, Kamis (6 /7) diselenggarakan apel pagi Masa Ta’aruf Siswa/Santri Madrasah (MATSAMA) bersama siswa/santri Madrasah Diniyyah Takmiliyyah Al-Imdad, Madrasah Tsanawiyah Al-Falaah, Pandak, Bantul, dan MA Unggulan Al-Imdad tahun 2023. Apel pagi yang merupakan rangkaian dari kegiatan Matsama berlangsung di dua lokasi yang berbeda. Apel pagi untuk santri/siswa putra dilaksanakan di kompleks PP. Al-Imdad II Kedung, Guwosari, Pajangan, Bantul dengan pemimpin upacara Ghozi Muntashir, siswa kelas 12, dan pembina upacara, H. Ahmad Murod, S.Ag. Sementara itu, apel pagi Matsama untuk santri putri berlangsung di PP Al-Imdad I, Kauman, Wijirejo, Pandak, Bantul dengan pemimpin upacara Verlita Alesya Susanto, siswi kelas 12, dan pembina upacara Hj. Ashlihatul Lathifah, S.Ag., M.S.I.

Apel pagi hari ini merupakan rangkaian dari acara Matsama tahun 2023 yang berlangsung dari tanggal 6 – 8 Juli 2023. Dalam amanatnya, pembina upacara, H. Ahmad Murod, S.Ag. menyampaikan ucapan selamat datang kepada santri baru Madrasah Diniyyah Takmiliyyah, MTS-MA dan santri lama dari MTS Al-Falaah yang melanjutkan ke jenjang lebih atas di MA Unggulan Al-Imdad.

“Tujuan dari Matsama ini yang pertama sebagai ta’aruf. Pengenalan lingkungan pesantren, guru, dan kegiatan-kegiatannya. Tidak kenal maka tidak sayang. Bila selama ini hanya mengenal dari luar maka selama tiga hari ini siswa/santri dikenalkan secara mendalam sehingga akan timbul rasa sayang. Bila sudah timbul rasa sayang maka siswa akan dengan senang hati dalam menuntut ilmu. Jika sudah demikian maka ilmu akan dengan mudah bisa diterima oleh siswa, “ terang H. Ahmad Murod, S.Ag., “Tujuan yang kedua dari Matsama ini adalah membuat santri kerasan di pesantren. Jika sudah kerasan maka mudah untuk fokus mencari ilmu, jika tidak kerasan maka pasti akan kabur dari pesantren. Mungkin awal-awal memang tidak kerasan karena belum menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Oleh karena itu, Matsama ini dikonsep sebagai kegiatan yang menyenangkan bagi santri, berbeda dengan kegiatan orientasi atau pengenalan di kampus yang kerap jadi ajang balas dendam panitia (senior) kepada mahasiswa baru,” lanjut Kepala Madrasah Aliyah Unggulan Al-Imdad.

Sambutan selamat datang juga disampaikan oleh pembina upacara dan juga Kepala Madrasah Tsanawiyah Al-Falaah, Pandak, Bantul, Hj. Ashlihatul Lathifah, S.Ag., M.S.I. menyampaikan, “Kegiatan Matsama ini selain mengenalkan kegiatan harian madrasah-diniyah yang padat, pengenalan sesama santri dan ruang bagi Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) untuk membantu adik-adiknya agar bisa beradaptasi di lingkungan pesantren,” terang pembina upacara, “anak-anak yang masuk jenjang MTS memiliki tantangan yang tidak ringan karena belum terbiasa hidup mandiri tanpa bantuan orangtuanya. Kegiatan Matsama selama tiga hari ini diharapkan bisa membiasakan dan menyesuaikan diri dengan baik,” harap Kepala Madrasah Tsanawiyah Al-Falaah, Pandak, Bantul.

Terkait kegiatan yang dikemas untuk tujuan di atas, Waka Kesiswaan MA Unggulan Al-Imdad, Yayuk Afifah, S.Pd.I., M.Pd. menerangkan bahwa, “Matsama tahun ini diikuti 268 peserta. Tiap hari juga diberikan ice breaking dan tentunya menyenangkan. Selain itu juga terdapat pemateri dari luar pesantren seperti dari Puskesmas Pandak 1 dan Puskesmas Pajangan yang menyampaikan materi tentang Kiat-kiat Kesehatan Santri; dari Komadan Rayon Militer (Danramil) Pandak yang akan mengajak para santri ber-PBB (Pelatihan Baris Berbaris). Kegiatan yang lain adalah tentang fiqh wanita, fiqh laki-laki dan juga pengarahan dari Tim BRUS (Bimbingan Remaja Usia Sekolah) yang merupakan Tim Bimbingan Konseling MTs dan MA.

Ditemui di tengah-tengah kegiatan Matsama, Cindy Fariska Sari, siswi MA Unggulan Al-Imdad yang merupakan lulusan MTs Muhammadiyah Kasihan mengatakan sudah kerasan tinggal di PP. Al-Imdad I, “ Saya sudah kerasan karena apa-apa harus sendiri. Itu membangun kemandirian saya. Saya sekolah di sini karena ada teman dari SD yang bersekolah di sini juga,” terang perempuan yang punya hobi menggambar dan bercita-cita menjadi guru seni budaya ini.

Celly Aulya Nugraheni yang merupakan lulusan MTs Al-Falaah dan melanjutkan di MA Unggulan Al-Imdad ini juga mengatakan kerasan di pondok, “ Saya melanjutkan di pondok ini karena sudah nyaman, enak. Kalau di sini bisa mengaji terus, kalau di rumah susah mengaji karena ada hp (handphone),” terang perempuan yang hobi makan dan bercita-cita menjadi dokter ini.

Ditengah-tengah mendengarkan penjelasan materi kiat-kiat kesehatan santri, Keysa Shofwa En Nada, siswi MTs Al-Falaah Pandak ini mengatakan motivasinya bersekolah di pesantren, “Saya ingin dapat ilmu,” terang perempuan lulusan SD N 2 Wijirejo yang hobi jalan-jalan dan bercita-cita ingin menjadi seorang dokter kelak.

Di tempat berbeda, siswa kelas 10 MTs Al-Falaah, Nur Wahid Almas Dayu yang berasal dari Riau mengemukakan alasannya memilih bersekolah di MTs Al-Falaah, Pandak, Bantul, “Saya ingin menuntut ilmu agama di sini, ingin mandiri dan cari suasana baru, metode mengajar baru dan teman baru juga,” terang laki-laki yang hobi membaca buku agama dan bercita-cita menjadi seorang da’i atau pendakwah agama.

Pramandika Pratama, santri yang juga berasal dari Riau merupakan lulusan MTs Al-Falaah memilih melanjutkan jenjang selanjutnya di MA Unggulan Al-Imdad, “ Saya mau mendapatkan ilmu yang lebih banyak dan dapat teman-teman yang baru,” terang siswa yang hobi badminton dan bercita-cita menjadi tentara.

Ditemui seusai apel pagi, M.Faqih Mubarak yang berasal dari Pleret, Bantul dan juga lulusan MTs Al-Falaah memilih melanjutkan jenjang selanjutnya di MA Unggulan Al-Imdad, “Saya kerasan di pondok ini meski saya di suruh orang tua dan saya ingin meraih prestasi,” tutur siswa yang sukapelajaran matematika. Matsama pada tahun ini diketuai oleh Tri Rokhimah, S.Pd. untuk Matsama yang bertempat di Kedung dan Octarina Dyah Ayu Nastiti, S.Pd. untuk Matsama yang bertempat di Kauman.

 

Kontributor : Mar’atul Uliyah, S.S.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *