(MAU AL IMDAD, BANTUL) – Pada rabu malam (22/7) berlangsung acara malam puncak peringatan Haul K.H. Humam Bajuri dan Haflah Khotmil Qur’an menhadirkan K.H. Ahmad Chalwani Nawawi, pengasuh Pondok Pesantren An-Nawawi, Berjan, Gebang, Purworejo dan K.H. Ahmad Muwafiq yang memberikan mauidhoh hasanah pada malam puncak dari serangkaian acara peringatan Haul K.H. Human Bajuri.
Hadir pula par a alim ulama, diantaranya Simbah Nyai Hj. Aisyah (istri Alm. K.H. Humam Bajuri), K.H. Dr. M Habib Abdus Syakur, K.H. Atthobari beserta segenap dzuriyah pondok pesantren Al Imdad. Para tamu undangan yang turut hadir diantaranya yakni K.H. Raden Abdul Hamid Abdul Qodir Al Munawwir, Nyai H. Ida Rufaidah, Ponpes Ali Maksum, Krapyak, K.H. Hasyim Nawawi, Ponpes An Nur Ngrukem, dan para pengasuh pondok pesantren dari Bantul dan DIY serta para stakeholder, diantaranya Kepala Kantor Kementrian Agama DIY, Dr. H. Ahmad Bahiej, S.H., M.Hum. Tak ketinggalan juga para wali santri khadimat, warga masyarakat di sekitar wilayah Pandak dan sekitarnya, para santri serta seluruh civitas akademika pondok pesantren Al Imdad baik dari MTs Al Falaah dan MA Unggulan Al Imdad juga turut hadir meramaikan acara puncak haul malam itu. Kegiatan puncak peringatan haul tahun 2025 diselenggarakan di lapangan Kompleks Pondok Pesantren Al Imdad I, Kauman, Wijirejo. Pandak, Bantul.
Almukarrom K.H. Ahmad Murod, S.Ag. yang juga merupakan Kepala Madrasah Aliyah Unggulan Al-Imdad, dalam sambutannya mewakili keluarga besar dzuriyah Ponpes Al Imdad menyampaikan harapannya agar para khotimat (para santri yang telah mengkhatamkan Al Qur’an) tahun ini berjumlah 199 santri agar bertambah bagus bacaan dan semakin bagus amalannya dan bisa menjaga hafalan Al Qur’an yang telah diperoleh di pesanren Al Imdad.
Almukarrom K.H. dr. Atthobari Humam selaku Ketua Yayasan Pondok Pesantren AL Imdad menyampaikan kenangan akan sosok ayahanda beliau, K.H. Humam Bajuri yang terkenal sebagai seorang yang istiqomah. Keistiqomahan beliau dicontohkan bahkan sehari sebelum meninggal dunia, K.H. Humam Bajuri masih mengajar di Ponpes Ali Maksum yang telah berlangsung selama 36 tahun. Selanjutnya, K.H. Humam Bajuri juga dikenal sebagai pribadi yang istiqomah dalam mengajar kitab Ikhya‘ Ulumuddin untuk masyarakat di Kauman pada setiap pagi hingga beliau wafat dan tidak pernah libur mengajar kecuali pada “hari H” hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha. Keistiqomahan selanjutnya, kegigihannya nguri-nguri Nahdhatul Ulama dengan menjadi pengurus Jam’iyyah Nahdhatul Ulama. Hal ini adalah tauladan perjuangan K.H. Humam Bajuri.yang patut dicontoh oleh keluarga besar Ponpes Al Imdad.
Serangkaian acara peringatan haul yang digelar dimulai dari Muter Makam pada Jum’at (18/7); Talkshow Interaktif bersama Gus Rifqil dan Ning Imaz pada Ahad (20/7); Bakti Sosial Donor Darah dan Pasar Murah pada Ahad (20/7); MUBES Alumni pada Ahad (20/7); Sima’an Alqur’an pada Ahad (20/7); Manaqib Mbah Humam pada Senin (21/7); Ziarah Maqbaroh pada Selasa (22/7); dan acara puncak yakni Haflah Khotmil Qur’an dan Majelis Haul pada Selasa (22/7).
Kesaksian seorang keponakan K.H. Humam Bajuri yang juga menjadi santri K.H. Humam Bajuri, “Mbah Kyai Humam Bajuri beliau adalah seorang pengusaha yang berhikmad pada tempat-tempat pendidikan seperti majlis masjid Sabilul Rosyad yang merupakan peninggalan Panembahan Bodho. Mbah Kyai Humam itu bisa bergaul dengan berbagai lapisan masyarakat baik dari petani hingga pejabat. Sebagai seorang pengajar, banyak hal yang bisa dipetik dari beliau baik di kelas atau pun di masyarakat. Itu jadi panutan saya bagaimana cara mengamalkan sebuah qoidah fiqh dalam kehidupan sehari-hari,” tutur Pak Inung yang memiliki nama asli Nur Jauzah dari Kauman, Wijirejo, Pandak, Bantul.
Reporter : Aditya Arda Syahputra dan Zaky Maulana Rahmat (kelas 12), Dzaki Muhammad Taufikurrohman, Muhammad Manshur Musyaffa, dan Naufal Syaafii Syahrizal (kelas 11)