Bantul – MA Unggulan Al-Imdad menerima kunjungan IAIN Kudus pada Rabu (15/11) dalam program Sister School. IAIN Kudus merupakan lembaga pendamping dalam program sister school yang memberikan pendampingan mengenai Pencegahan Bullying di Sekolah Berbasis Pesantren, dalam hal ini MA Unggulan Al-Imdad. Dalam kesempatan tersebut, Taufikul Lutfi Rois dari IAIN Kudus menyampaikan perihal bullying dalam Perspektif Islam.
Kepala MA Unggulan Al-Imdad, Ahmad Murod, S.Ag. menyambut baik program sister school. “Acara tadi intinya, PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat) dari IAIN Kudus yang kebetulan ditempatkan di MA Unggulan Al-Imdad. Ini memang satu kerjasama yang keduanya saling mrmbutuhkan. Madrasah (MA) membutuhkan bimbingan dari IAIN, sementara pihak IAIN juga membutuhkan sebuah program yang dampaknya bisa dirasakan langsung, salah satunya berupa Program Sister School. Sister school termasuk termasuk salah ssatu dokumen yang harus dipenuhi oleh madrasah. Madrasah harus punya sister school untuk membimbing madrasah, “ ungkapnya ditemui seusai acara pendampingan program Sister School di sekolah yang dipimpinnya.
Taufikul Lutfi Rois juga menyampaikan hal terkait bentuk-bentuk bullying, strategi pencegahan bullying, dan hukuman bagi pelaku bullying yang bergantung kepada jenis bullying yang dilakukan. Salah satu bentuk bullying adalah menuduh seseorang melakukan kejahatan tanpa bukti. Perbuatan fitnah menuduh korban melakukan perbuatan melanggar hukum tanpa bukti dikenai sanksi berupa 4 tahun penjara. Kegiatan sister school kali ini melibatkan pihak perwakilan IAIN Kudus, murid MA Unggulan Al-Imdad, guru, dan karyawan MA Unggulan Al-Imdad.
Penulis berita : Mar’atul Uliyah, S.S.